PENDAHULUAN
Manajemen
informasi sebagai suatu sumber mempunyai pola yang sama seperti bagian dari
pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen,
teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah
bisnis seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategis bisnis. Manajer bertanggung jawab untuk mengumpulkan
data mentah dan memprosesnya menjadi informasi yang dapat digunakan. Ia harus
memastikan bahwa orang yang ada dalam perusahaan akan dapat menerima informasi
dengan bentuk yang tepat, pada saat yang tepat pula, sehingga informasi
tersebut dapat digunakan untuk mendukung proses manajemen. Yang terakhir,
manajer harus membuang informasi yang kuno, tidak lengkap, dan salah, dan
menggantinya dengan informasi yang dapat digunakan. Semua aktifitas ini disebut
manajemen informasi atau Information Management.
TEORI
1.1.
PENTINGNYA MANAJEMEN INFORMASI DALAM
PERUSAHAAN
Ø pentingnya manajemen informasi dalam
perusahaan disebabkan karena:
pengaruh ekonomi internasional.
pengaruh ekonomi internasional.
Ø persaingan dunia.
Ø batas waktu yang singkat.
Ø kendala-kendala sosial
·
Meningkatnya
Kekompleksan Tugas Manajemen
Manajemen
selalu merupakan tugas yang sulit, bahkan sekarang ini ia lebih sulit
dibandingkan sebelumnya. Semua perusahaan yang termasuk dalam ekonomi
internasional, teknologi bisnisnya akan menjadi lebih kompleks, kerangka watu
untuk menetapkan keputusan juga makin rumit, dan terdapat pula tekanan baik
dari pesaing dan masyarakat.
·
Keberadaan
Alat Untuk Memecahkan Persoalan
Sementara
tugas manajer menjadi lebih kompleks, ada usaha untuk meningkatkan efektifitas
dalam pemecahan masalah. Kesemuanya ini terpusat pada teknik kwantitatif dan
peralatan elektronik, seperti computer. Selama tahun 1950-an, metematika
tingkat lanjut digunakan untuk memecahkan masalah bisnis, biasanya dalam bidang
manufaktur. Usaha awal ini disebut Operation Research (OR). Selama tahun
1960-an, istilah management science dikenal sebagai metode kwantitatif yang
diterapkan dalam skala luas, misalnya dalam bidang keuangan dan marketing.
Bertambahnya popularitas komputer pada akhir tahun 1960-an dan 1970-an
menyebabkan adanya usaha untuk memanfaatkan peralatan elektronik ini untuk
penghitungan matematika. Sekarang, manajer dapat mengakses komputer sentral
dari terminal seperti mesin ketik. Di beberapa perusahaan, para manajer
mempunyai mikrokomputer sendiri atau micros. Biasanya, micros ini di sambungkan
ke komputer sentral untuk membentuk jaringan pemecahan masalah yang
terpadu.
1.2. PERANAN
MANAJER DALAM PENGELOLAAN MANAJEMEN INFORMASI
Manajer
adalah seseorang yang bertanggung jawab untuk mengarahkan penggunaan segala
jenis sumber. Sumber tersebut dapat berupa uang, peralatan, uang, bahkan
informasi. Definisi luas semacam itu mencangkup orang yang biasanya tidak
dianggap sebagai manajer, yaitu pastor, pimpinan band, senator, dan 83 pelatih
tim atletik.
Pemimpin
harus memiliki tiga kemampuan khusus yakni :
Ø
Kemampuan
analitis (analytical skills), yakni kemampuan untuk menilai tingkat pengalaman
dan motivasi bawahan dalam melaksanakan tugas.
Ø
Kemampuan
untuk fleksibel (flexibility atau adaptability skills), yaitu kemampuan untuk
menerapkan gaya kepemimpinan yang paling tepat berdasarkan analisa terhadap
situasi.
Ø
Kemampuan
berkomunikasi (communication skills), yakni kemampuan untuk menjelaskan kepada
bawahan tentang perubahan gaya kepemimpinan yang diterapkan.
·
Keterampilan
Manajemen
Ada
banyak keterampilan yang bias disebutkan yang harus dipunyai oleh seorang
manajer yang berhasil, namun dua diantaranya yang dianggap paling dasar adalah
komunikasi dan pemecahan masalah. Manajer pada semua tingkatan dan dalam semua
area fungsional akan berkomunikasi dengan orang yang memberikan laporan
kepadanya, dengan manajer lain, dan dengan orang di luar organisasi. Manajer
tersebut juga harus memecahkan masalah dengan membuat perubahan terhadap
operasi perusahaan, sehingga dapat menyesuaikan dengan lingkungannya yang telah
berubah. Komputer dapat digunakan oleh para manajer untuk meningkatkan
keterampilannya baik dalam berkomunikasi dan memecahkan masalah.
·
Manajer
Dan Sistem Perusahaan
Orientasi
sistem atau system orientation sering diasosiasikan dengan manajemen modern.
Dalam melakukan orientasi semacam itu, manajer harus melihat perusahaannya
sebagai sebuah keterpaduan unit fungsional yang bekerja untuk mencapai tujuan
bersama. Unit dipadukan oleh masuknya sumber, seperti materi dan informasi, dan
keberadaan tiap unit tergantung pada unit yang lain.
Untuk
melengkapi orientasi sistem ini, manajer harus mengetahui kepentingan
lingkungan perusahaan. Perusahaan tidak hanya melihat pada lingkungan yang
memberikan sumber kehidupannya, namun ia juga harus memberikan konstribusi ke
lingkungan tersebut.
Dengan
menganggap operasi bisnis sebagai sistem yang terpadu dengan seting lingkungan
yang lebih luas, berarti ini merupakan cara pemikiran yang abstrak. Namun, hal
ini akan berguna bagi manajer. Ia akan mencegah manajer tersesat dalam detail
pekerjaannya dan ia menekankan adanya kepastian bahwa semua bagian organisasi
telah bekerja secara bersama-sama.
1.3. DATA
DAN INFORMASI
Banyak
orang mengartikan istilah data dan informasi dengan sama. Hal ini dapat
diterima terjadi dalam percakapan lesan, namun tidak untuk orang yang mempunyai
pemahaman informasi. Data terdiri dari kenyataan dan gambar yang secara relatif
tak mempunyai arti bagi pemakai. Sebagai contoh, data mungkin dapat berupa jam
kerja untuk tiap karyawan dalam suatu perusahaan. Jika data ini diproses, ia
dapat diubah menjadi informasi. Bila jam kerja yang dilakukan oleh tiap
karyawan dikalikan dengan biaya per jam, maka produksinya akan merupakan
pendapatan kotor. Bila gambaran pendapatan kotor tiap karyawan ini dijumlahkan,
maka jumlahnya merupakan biaya keseluruhan dari perusahaan tersebut. Jumlah
biaya ini akan merupakan informasi bagi pemilik perusahaan. Informasi adalah
data yang diproses, atau data yang mempunyai arti. Informasi menguak sesuatu
yang sebelumnya tidak diketahui.
Anda
mungkin pernah mendengar ungkapan, “Rongsokan dari seseorang adalah harta bagi
orang lain”. Dalam pembahasan data dan informasi, kita dapat mengatakan, “Data
seseorang adalah informasi bagi orang lain””. Contoh dari gambaran pendapatan
kotor bagi karyawan perusahaan merupakan contoh yang tepat. Gambaran yang
terpisah adalah informasi bagi tiap karyawan, tiap gambaran memberitahukan
karyawan mengenai jumlah uang yang dihasilkan minggu yang lalu. Namun untuk
pemilik perusahaan, gambaran ini merupakan data. Pemilik ingin mengetahui biaya
total perusahaannya, gambaran yang terpisah (data) harus diproses untuk
menghasilkan jumlah biaya ini. Transformasi dari data menjadi informasi
dilakukan oleh Information Processor (pemroses informasi). Pemroses informasi
adalah salah satu elemen kunci dalam sistem konsep.
1.4. KOMPUTER
SEBAGAI ELEMEN DALAM SISTEM INFORMASI
Ketika
perusahaan memutuskan untuk menggunakan komputer dalam sistem informasinya,
maka proyek jangka panjang dimulai, yang mempengaruhi keseluruhan organisasi
maupun berbagai elemen lingkungannya. Karena terdapat banyak jenis komputer dan
komputer tersebut dapat digunakan dengan berbagai cara, maka manajer
perusahaan tersebut dihadapkan dengan banyak pilihan. Spesialis informasi
membantu manajer untuk menyusun konfigurasi yang tepat.
1.5. EVOLUSI
SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER
Usaha
awal untuk menerapkan komputer dalam area bisnis difokuskan pada data.
Kemudian, terdapat lagi penekanan pada informasi dan pembuatan keputusan.
Sekarang, komunikasi dan konsultasi mendapatkan perhatian yang besar.
·
Fokus
Data (SIA/EDP)
Selama
era prakomputer, perusahaan umumnya mengabaikan keperluan informasi bagi
manajer. Hal ini berlanjut sampai munculnya komputer yang pertama, karena
komputer pada saat itu hanya terbatas penggunaannya pada aplikasi akuntansi.
Selama
periode ini, yang berakhir sampai pertengahan tahun 60-an, aplikasi komputer
disebut electronic data processing (pemrosesan data elektronik) atau EDP.
Istilah ini tidak sesuai untuk digunakan lagi, karena bila digunakan ia
mempunyai konotasi yang negatif. Ini berarti terbatasnya penggunaan komputer
yang hanya untuk memproses data akuntansi, bukannya untuk menghasilkan
informasi manajemen.
Istilah
yang kita gunakan untuk menjelaskan aplikasi komputer utama ini, yang hal ini
masih dilakukan, adalah data processing (pemrosesan data) atau DP. DP
menghasilkan beberapa informasi, walaupun hal tersebut bukanlah misi utamanya.
·
Fokus
Informasi (SIM)
Beberapa
orang yang mempunyai pandangan luas menganggap bahwa komputer dapat melakukan
hal yang lebih daripada sekedar memproses data. Diantara mereka ini adalah H.P
Luhn dan Stephen E. Furth dari IBM, yang mengembangkan penggunaan komputer yang
dikenal dengan information retrieval (pemanggilan informasi). Pengembangan ini
terjadi selama akhir tahun 50-an dan awal tahun 60-an. Pemanggilan informasi
tidak melakukan kalkulasi ataupun akumulasi. Ia dimaksudkan hanya untuk
penyimpanan data khusus, seperti judul dan abstraksi dari publikasi cetak atau
dari isi catatan pengadilan. Pemanggilan informasi adalah langkah pertama menuju
penggunaan komputer sebagai sistem informasi.
Pada
tahun 1964, generasi baru dari peralatan komputerisasi diperkenalkan, yang
sangat berpengaruh terhadap cara penerapan komputer. Komputer baru tersebut
adalah yang pertama kali menggunakan sirkuit chip silikon, dan ia menawarkan
kemungkinan terhadap daya yang lebih besar untuk tiap dollar yang dikeluarkan.
Sebuah perusahaan dapat mulai menggunakan komputer yang lebih cepat dan
memiliki unit penyimpanan berkapasitas besar ini. Dengan peralatan komunikasi
ini maka biaya secara relatif dapat dikurangi. Konsep penggunaan komputer
sebagai Management Information System (MIS) ini dikembangkan oleh pabrik
komputer untuk melengkapi peralatan tambahan. Konsep MIS menandakan bahwa
aplikasi komputer harus dilakukan untuk mencapai tujuan utama, yaitu
menghasilkan informasi manajemen. Konsep tersebut secara cepat digunakan oleh
berbagai perusahaan yang besar, karena perusahaan tersebut menyadari akan
pentingnya mendapatkan informasi manajemen.
Jalan
yang ditempuh oleh perusahaan perintis ini tidaklah mudah. Hasil yang nyata
seringkali tidak sesuai dengan yang diharapkan. Ada beberapa sebab kenapa usaha
penggunaan MIS yang pertama ini gagal, yaitu kurangnya pemahaman umum mengenai
komputer oleh para pemakai, pengabaian peranan manajemen oleh spesialis
informasi, peralatan komputerisasi yang mahal dan terbatas oleh standart, dan
sebagainya. Namun, kesalahan utama yang ada dalam penggunaan awal dari sistem
ini adalah bahwa mereka terlalu ambisius. Perusahaan yakin bahwa ia akan dapat
membangun sistem informasi raksasa untuk mendukung kerja para manajer.
Rancangan sistem dibuat besar dan dengan cepat, sehingga akhirnya tak dapat
dikelola dengan baik. Beberapa perusahaan tetap bertahan untuk menggunakannya,
menginvestasikan lebih banyak lagi sumber, dan akhirnya mengembangkan sistem
yang dapt bekerja , walaupun sistem tersebut tidak sesuai dengan yang
direncanakan pada awalnya. Sedangkan perusahaan yang lain memutuskan untuk
membatalkan ide tentang MIS dan kembali menggunakan EDP.
·
Fokus
Pada Pendukung Keputusan(SPK)
Sementara
banyak yang mengamati perjuangan perusahaan untuk menggunakan MIS raksasa
dengan baik, beberapa ilmuwan informasi pada Massachusets Institute of
Technology (MIT) melakukan formulasi pendekatan yang berbeda. Ilmuwan ini
adalah S. Scott Morton, G. Anthony Gorry, dan Peter G.W. Keen, dengan konsep
yang dinamakan decision support system (sistem penunjang keputusan) atau DSS.
DSS adalah informasi yang menghasilkan sistem yang ditujukan untuk masalah
tertentu yang harus dipecahkan oleh manajer dan untuk menghasilkan keputusan
yang harus dibuat.
Masalah
yang dapat dipecahkan dengan baik oleh DSS adalah masalah yang bersifat
semistruktur. Structured problem (masalah terstruktur) dalah masalh yang
elemennya diketahui dan hubungannya dapat ditentukan. Unstructured problem
(masalah tak terstruktur) adalah kebalikannya, yaitu tak ada elemen ataupun
hubungnnya yang dapat diketahui. Semistructured problem (masalah semi
terstruktur) adalah bahwa beberapa elemen dan hubungannya dapat diketahui dan
dimengerti, dan bebrapa diantaranya tidak dapat diketahui. Daripada
menginstal satu MIS raksasa, lebih baik menggunakan pendukung DSS yang di
fokuskan pada masalah yang terpisah dan merancang satu atau lebih DSS untuk
masing-masing.
Pandangan
penggantian MIS dengan DSS. Beberapa orang berfikir untuk mengganti MIS dengan
DSS, dan mereka menganggap bahwa konsep MIS adalah kuno. Salah satu kritik yang
sering kita dengar adalah bahwa MIS memuati manajer dengan terlalu banyak
informasi yang tak dibutuhkannya. Hal ini biasanya terjadi pada tahap awal,
namun hal ini tidak akan terjadi selanjutnya bila konsep MIS tidak rusak.
Kegagalan tersebut dikarenakan konsep tersebut dilakukan atau diterapkan dengan
tidak benar.
Pandangan
bahwa DSS dan MIS berada dalam Hirarki. Beberapa orang mengganggap bahwa DSS,
MIS, dan DP berada dalam satu hirarki, dimana DSS paling atas dan DP yang
paling bawah. DSS memberikan dukungan pemecahan masalah yang paling banyak,
dengan melibatkan manajer secara aktif dan dengan cara membuat software
analisis khusus sebagai pendukung database. Sebaliknya, MIS berperan lebih
pasif yang hanya memberikan informasi yang kemudian informasi tersebut harus
diterjemahkan dan dijalankan oleh manajer.
Pandangan
bahwa MIS adalah sumber yang bersifat organisasional. Pandangan yang ketiga ini
menganggap bahwa MIS ditujukan untuk informasi penyelesaian masalah pada
kelompok manajer dengan cara umum, sedangkan DSS ditujukan untuk memberikan
dukungn ke manajer tertentu dengan cara yang khusus.
·
Fokus
Pada Komunikasi(Otomatisasi Kantor)
Selama
waktu pengembangan DSS, kepentingan dan minat difokuskan pada aplikasi komputer
lain, yaitu office automation (otomatisasi kantor) atau OA. OA dimaksudkan
untuk mempermudah komunikasi dan meningkatkan produktifitas diantara manajer
dan pekerja kantor dengan penggunaan peralatan elektronik dan elektromekanik.
OA dimulai pada tahun 1964, ketika IBM mengeluarkan produk Magnetic Tape/
Selectric Typewriter (MT/ST), yaitu mesin ketik yang dapat mengetik kata yang
telah terekam pada tape magnetik.
Operasi
pengetikan otomatis segera ditansfer ke kelas sistem yang kecil, yang dirancang
secara khusus untuk word processing. Sistem kecil ini disebut word prosesor.
Selama periode waktu ini, pemakai sistem komputer yang besar menyadari bahwa
word prosesing dapat dilakukan dari terminal keyboard yang disambungkan ke
komputer. Software word prosesing tertentu memungkinkan komputer sentral untuk
melakukan fungsi yang sama seperti komputer word prosesor stand-alone. Langkah
berikutnya adalah melakukan word prosesing pada mikrokomputer, dan akhir-akhir
ini cara ini banyak diminati.
Selain
digunakan untuk word prosesing, office automation juga dikembangkan agar
mencakup aplikasi lain, seperti telekonferensi, pengiriman suara, pengiriman
elektronik, pengkalenderan elektronik, transmisi faksimile, dan desktop
publishing.
·
Fokus
Konsultasi(Sistem Pakar)
Belakangan
ini ada perubahan, yaitu adanya penerapan artificial intelligence (AI) untuk
masalah bisnis. Ide dasar AI adalah bahwa komputer dapat diprogram untuk
melakukan beberapa pemikiran logis seperti manusia. Subklas khusus dari AI
yaitu expert system mendapatkan perhatian yang besar. Expert system adalah
sistem yang berfungsi sebagai spesialis dalam suatu area. Sebagai contoh,
expert system dapat memberikan beberapa bantuan kepada manajer, sama seperti
yang diberikan oleh konsultan manajemen. Selama beberapa tahun yang akan
datang, kita dapat mengharapkan expert system ini akan memainkan peranan yang
lebih penting seperti halnya perusahaan yang telah memolopori aplikasi inovatif
ini.
1.6. UPAYA
PENCAPAIAN SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER
Divisi
marketing dari suatu perusahaan asuransi jiwa berukuran menengah menggunakan
sistem informasi yang terdiri dari buku catatan yang dicetak dengan komputer,
yang disiapkan secara bulanan. Beberapa cetakan ini dimaksudkan untuk membantu
mnajer marketing dalam merencanakan penempatan orang yang akan menjalankan
program di masa yang akan datang.
Dengan
bekerja sama, spesialis informasi dan manajer marketing telah bergerak ke tahap
yang lebih jauh. Program komputer yang menyiapkan lembaran/cetakan ini dapat
dianggap sebagai sistem pendukung keputusan. DSS membantu manajemen marketing
dalam memecahkan masalah mengenai penetapan kekuatan penjualan untuk mencapai
tujuan perusahaan.
ANALISA
Sistem informasi manajemen (SIM) atau management
information system,adalah bagian dari pengendalian internal suatu bisnis
yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh
akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk,
layanan, atau suatu strategis bisnis. Manajer mempunyai peranan penting dalam
mengelola sistem informasi manajemen. oleh karena itu seorang manajer harus
mampu memotivasi bawahan untuk melaksanakan tugas, mempunyai gaya kepemimpinan
dan komunikasi yang baik. Untuk mencapai sistem informasi berbasis komputer
terdiri dari beberapa tahap yaitu, perencanaan, analisis, rancangan, penerapan,
dan penggunaan.
Minat terhadap manajemen informasi telah
meningkat sejak tahun-tahun terakhir ini, yaitu tidak hanya dalam dunia bisnis,
namun juga di semua bidang dimana sumber dikelola. Dua alasan utama mengenai
hal ini adalah: karena meningkatnya kekompleksan tugas manajemen dan keinginan
untuk menggunakan peralatan pemecahan masalah yang lebih baik.
REFERENSI
http://setiawanbudi-setiawan.blogspot.com/2011/11/pentingnya-manajemen-informasi-dalam.html
http://ajengrahmap.wordpress.com/2012/09/25/pengenalan-pada-manajemen-informasi/
0 komentar:
Posting Komentar