KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI
Menurut Romney dan
Steinbart, agar suatu sistem informasi akuntansi berguna sebagai informasi yang
berdaya guna harus memperhatikan karakteristik informasi sebagai berikut: 1. RelevanInformasi itu relevan
jika mengurangi ketidakpastian memperbaiki kemampuan pengambil keputusan untuk
membuat prediksi, mengkonfirmasi atau memperbaiki ekspektasi mereka sebelumnya. 2. Andal Informasi itu andal
jika bebas dari kesalahan atau penyimpangan, dan secara akurat mewakili
kejadian atau aktivitas di organisasi. 3. Lengkap Informasi itu lengkap
jika tidak menghilangkan aspek-aspek penting dari kejadian yang merupakan dasar
masalah atau aktivitas-aktivitas yang diukurnya. 4. Tepat waktu Informasi itu tepat
waktu jika diberikan pada saat yang tepat untuk memungkinkan pengambil
keputusan menggunakan dalam membuat keputusan. 5. Dapat dipahamiInformasi dapat
dipahami jika disajikan dalam bentuk yang dapat dipakai dan jelas. 6. Dapat diverifikasi Informasi dapat
diverifikasi jika dua orang dengan pengetahuan yang baik, bekerja secara
independen dan masing-masing akan menghasilkan informasi yang sama.
Menurut Feriyanto
(2002:2) terdapat dua pendekatan untuk mendefinisikan sistem.
“
Yang pertama lebih menekankan pada elemen-elemen dalam sistem. Sistem menurut
pendekatan ini didefinisikan sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang saling
berkaitan dan berinteraksi satu dengan lainnya untuk mencapai suatu tujuan
tertentu. Definisi kedua lebih menekankan pada prosedur-prosedur, menurut
pendekatan ini sistem diartikan sebagai suatu jaringan kerja dari
prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk
melakukan suatu tujuan tertentu”.
Sedangkan pengertian
sistem menurut Mulyadi (2001:5) adalah
“ Suatu jaringan
prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan
pokok perusahaan”.
Stephen A. Mascove
dan Mark G. Simkin ( 1984 ) yang dikutip oleh Yogiyanto (1996:1)
mendefinisikan sebagai berikut:
”Sistem adalah suatu
kesatuan yang terdiri dari interaksi subsistem yang berusaha untuk mencapai
tujuan (goal) yang sama”.
John F. Nash dan
Martin B. Roberts ( 1984 ) yang dikutip oleh Yogiyanto (1996:2)
mendefinisikan sebagai berikut:
” Suatu sistem adalah
sebagai suatu kumpulan komponen yang berinteraksi membentuk suatu kesatuan dan
keutuhan yang komplek di dalam tingkat tertentu untuk mengejar tujuan
yang umum ”.
Menurut James O.
Hicks, Jr dan Wayne E. Leininger (1986) yang dikutip oleh Yogiyanto
(1996:2) secara abstrak mendefinisikan sebagai berikut:
” Suatu sistem adalah
sebagai kumpulan interaksi dari komponen-komponen yang beroperasi di
dalam suatu batas sistem. Batas sistem akan menyaring
tipe dan dan tingkat arus dari input serta ouput diantara sistem
dengan lingkungannya ” .
Dari definisi diatas
dapat dirinci lebih lanjut pengertian umum dari sistem adalah sebagai berikut :
1.
Setiap
sistem terdiri dari unsur-unsur.
2.
Unsur
tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan.
3.
Unsur
sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem.
4.
Suatu
sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar.
Kesimpulan
dari beberapa definisi sistem tersebut diatas adalah bahwa sistem merupakan
kumpulan dari beberapa unsur atau komponen yang berhubungan antara satu
dengan lainnya dan akan membentuk suatu kesatuan untuk mencapai tujuan
tertentu atau sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari dua/lebih komponen
yang terjalin satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu atau bisa
dikatakan bahwa Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari
komponen- komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu
tujuan yaitu menyajikan informasi
Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan/atau untuk mengendalikan organisasi/Suatu sistem didalam suato organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan
Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan/atau untuk mengendalikan organisasi/Suatu sistem didalam suato organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan
Karakteristik
Sistem
Menurut Yogiyanto
(1996:7), suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu
yaitu :
Komponen Sistem
Suatu
sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi artinya saling
bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau
elemen-elemen sistem dapat berupa suatu sub sistem atau bagian-bagian dari
sistem. Setiap sistem tidak peduli betapapun kecilnya selalu mengandung komponen-komponen
atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem
yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara
keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar yang
disebut dengan supra system.
Batas
Sistem
Batas
sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang
lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu
sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas sistem menunjukkan ruang lingkup
dari sistem tersebut
Lingkungan
Luar Sistem
Ligkungan
luar dari suatu sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang
mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat
menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan
luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dengan demikian harus
dijaga dan dipelihara, sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan
dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup sistem.
Penghubung
Sistem
Penghubung
merupakan media penghubung antara suatu subsistem dengan subsistem yang
lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari
satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran dari subsistem akan
menjadi masukan untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan
penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya
membentuk satu kesatuan.
Masukan
Sistem
Masukan
sistem adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem. Masukan dapat berupa
masukan perawatan dan masukan sinyal. Masukan perawatan adalah energi yang
dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Masukan sinyal adalah
energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.
Keluaran
Sistem
Keluaran
adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang
berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem
yang lain atau kepada supra sistem.
Pengolah
Sistem
Sustu
sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai
pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem
akuntansi akan mengolah data-data transaksi menjadi laporan keuangan dan
laporan lain yang dibutuhkan manajemen.
SASARAN SISTEM
Suatu
sistem pasti mempunyai suatu tujuan atau sasaran. Kalau suatu sistem tidak
mempunyai sasaran maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari
sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran
yang akan dihasilkan sistem.
Dari
uraian diatas dapat digambarkan bahwa komponen sistem membentuk suatu sub
sistem dari beberapa sub sistem membentuk batas sistem kemudian diluar batas
sistem ada lingkungan luar sistem, antara sub sistem dengan sub sistem lainnya
ada penghubung sistem agar sistem berfungsi ada masukan sistem yang akan
diaolah dalam sistem untuk dijadikan keluaran atau hasil sistem untuk mengolah
masukan menjadi keluaran membutuhkan pengolah sistem akhirnya akan tercapai
sasaran sistem sebagai tujuan akhir. Sebab tanpa adanya sasaran sistem akan
berjalan tanpa ada gunanya.
Klasifikasi Sistem
Sistem
dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang menurut Yogiyanto (1996:11)
diantaranya adalah sebagai berikut ini:
A.
Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik
Sistem
abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak
secara fisik, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.
B.
Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia
Sistem
alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam tidak dibuat oleh
manusia. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia
C.
Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tak tentu
Sistem
tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi
diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari
sistem dapat diramalkan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa
depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
D.
Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup dan sistem terbuka
Sistem
tertutup adalah merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh
dengan lingkungan luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada tetapi
kenyataanya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah
relatif tertutup. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh
dengan lingkungan luarnya. Sistem menerima masukan dan menghasilkan keluaran
untuk lingkungan luar atau susbistem yang lainnya. Karena sistem ini sifatnya
terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya maka suatu sistem harus
mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik.
Dari
uraian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem dapat diklasifikasi menurut
beberapa sudut pandang yang dianggap sesuai dengan sistem
yang diinginkan yaitu sistem abstrak dan sistem fisik, sistem alamiah dan
sistem buatan manusia, sistem tertentu dan sistem tak tentu serta sistem
tertutup dan sistem terbuka.
Pengendalian Terhadap Sebuah Sistem
Menurut
Yogiyanto (1996:11) karena sistem tidak ada yang tertutup maka agar sistem
dapat melangsungkan hidupnya, sistem harus mempunyai daya membela diri atau
sistem harus mempunyai sistem pengendalian. Pengendalian dari sistem dapat
berupa pengendalian umpan balik dan pengendalian umpan maju serta
pengendalian pencegahan.
1.
Pengendalian
umpan balik merupakan proses mengukur keluaran dari sistem yang dibandingkan
dengan suatu standar tertentu. Bilamana terjadi perbedaan-perbedaan atau
penyimpangan akan dikoreksi untuk memperbaiki masukan sistem selanjutnya.
2.
Sistem
pengendalian umpan maju disebut juga dengan istilah umpan balik positif yang
mencoba mendorong proses dari sistem supaya menghasilkan hasil balik yang
positif. Sistem pengendalian umpan maju ini merupakan perkembangan dari sistem
pengendalian umpan balik. Supaya keluaran dapat menghasilkan umpan balik yang
positif maka pengendalian tidak boleh diukur dari keluarannya tetapi diukur dan
dikendalikan dari prosesnya. Selama proses terjadi di dalam sistem selalu
dilakukan pengamatan dan cepat-cepat diatasi bila mulai terjadi penyimpangan
sebelum terlanjur fatal pada keluarannya.
3.
Sistem
pengendalian pencegahan, kalau sistem pengendalian umpan balik mengendalikan
keluarannya, dan sistem pengendalian umpan maju mengendlikan prosesnya, maka
sistem pengendalian pencegahan mencoba untuk mengendalikan sistem dimuka
sebelum proses dimulai dengan mencegah hal-hal yang merugikan untuk masuk
kedalam sistem.
Kesimpulan
dari pengertian pengendalian sistem adalah pengendalian umpan balik
adalahn proses mengukur keluaran dari sistem yang dibandingkan dengan suatu
standar tertentu, kemudian pengendalian umpan maju mendorong sistem agar
menghasilkan hasil balik yang positif sedangkan pengendalian pencegahan adalah
mengendalikan sistem sebelum proses dimulai dengan mencegah hal-hal yang
merugikan sistem.
Pengertian Prosedur
Setelah
menguraikan tentang definisi sistem secara umum dan sistem akuntansi
serta menguraikan unsur-unsur sistem akuntansi, maka kita perlu
membedakan antara sistem dan prosedur.
Menurut
Mulyadi (2001:5) mendefinisikan
“
Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa
orang dalam suatu departemen atau lebih yang dibuat untuk menjamin penanganan
secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang. Didalam suatu
sistem, biasanya terdiri dari beberapa prosedur dimana prosedur-prosedur itu
saling terkait dan saling mempengaruhi. Akibatnya jika terjadi perubahan maka
salah satu prosedur, maka akan mempengaruhi prosedur-prosedur yang lain”.
Menurut
Richard F. Neuschel (1971) yang dikutip oleh Yogiyanto (1996:4)
mendefinisikan:
“
Suatu prosedur adalah suatu urut-urutan kegiatan klerikal ( tulis
menulis ), biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih
departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari
transaksi-transaksi bisnis yang terjadi “.
Lebih
lanjut Jerry Fitz Gerald dkk (1981) yang dikutip oleh Yogiyanto (1996:5)
mendefinisikan:
“
Suatu prosedur adalah urut-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi
yang menerangkan apa yang harus dikerjakan, siapa yang mengerjakannya, kapan
dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya “.
Menurut
Mulyadi (2001:5) mendefiniskan sebagai berikut :
“
Prosedur adalah urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang
dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara
seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang “.
Dalam
definisi sistem akuntansi, Mulyadi (2001:3) menyebutkan:
”
Formulir merupakan salah satu unsur sistem akuntansi. Formulir ini merupakan
keluaran sistem lain yang menjadi masukan sistem akuntansi, sistem lain yang
menghasilkan formulir ini terdiri dari sub-sub sistem yang diberi nama
prosedur” .
Karena
prosedur merupakan urutan kegiatan klerikal, sedangkan kegiatan klerikal
terdiri dari kegiatan yang dilakukan untuk mencatat informasi dalam formulir,
buku jurnal dan buku besar maka kegiatan yang dilakukan adalah : menulis,
menggandakan, menghitung, memberi kode, mendaftar, memilih (mensortasi),
memindah dan membandingkan.
Dari
definisi diatas dapat disimpulkan bahwa suatu sistem terdiri dari jaringan
prosedur artinya bahwa suatu sistem terdiri dari beberapa prosedur yang menjadi
satu kesatuan yang memiliki kertkaitan satu dengan lainnya.
Sistem Informasi Akuntansi
Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Kumpulan
sumber daya, seperti manusia dan peralatan, yang dirancang untuk merubah data
ekonomi menjadi informasi yang berguna. Informasi ini kemudian dikomunikasikan
kepada beragam pengambilan keputusan. (Bodnan dan Hopwood,2001:1).
Sedangkan
sistem informasi akuntansi menurut Tunggal (1993:10) adalah “ Kumpulan
manusia-manusia dan sumber-sumber modal didalam suatu organisasi yang
bertanggung jawab untuk penyiapan informasi dan juga informasi yang diperoleh
dari pengumpulan dan pengelolaan data transaksi. Informasi ini berguna untuk
semua tingkat manajemen untuk perencanaan dan pengendalian aktivitas
organisasi”.
Menurut
George H. Bodnar dan William S. Hopwood (1996:l1) adalah sebagai berikut:
”
Sistem akuntansi adalah suatu organisasi terdiri dari metode dan
catatan–catatan yang dibuat untuk mengidentifikasikan, mengumpulkan, menganalisis,
mencatat, dan melaporkan transaksi–transaksi organisasi dan menyelenggarakan
pertanggungjawaban bagi aktiva dan kewajiban yang berkaitan. Maksudnya
adalah bahwa sistem akuntansi dalam suatu organisasi dapat berbentuk sederhana,
dapat pula komplek. Sistem-sistem informasi dirancang dan dipasang bukan hanya
untuk menghasilkan saldo-saldo buku besar untuk menghasilkan laporan keuangan
tetapi juga menghasilkan pengendalian manajemen dan informasi operasional yang
tidak berkaitan dengan akuntansi. Jadi sistem akuntansi dan pnegendalian
operasional berkaitan erat dalam organisasi.
Menurut
Indra Bastian dan Gatot Soepriyanto (2002:3) mendefinisikan sistem akuntansi
sebagai berikut:
”
Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang
dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi akuntansi ”.
Sedangkan
Mulyadi (2001:3) mendefinisikan sistem akuntansi sebagai berikut:
”
Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang
dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang
dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan ”.
Kesimpulannya
sistem akuntansi merupakan organisasi yang terdiri dari formulir, catatan dan
laporan yang dikoordinasikan untuk menyediakan informasi keuangan yang
dibutuhkan oleh pengambil keputusan dalam hal ini manajemen.
Dari
definisi sistem akuntansi ada unsur suatu sistem akuntansi yang pokok
yaitu formulir, catatan yang terdiri dari jurnal, buku besar dan buku pembantu,
serta laporan. Mulyadi (2001:3) menguraikan pengertian dari
masing-masing unsur sistem akuntansi adalah sebagai berikut :
1.
1. Formulir.
Formulir
merupakan dokumen yang digunakan untuk mencatat terjadinya
transaksi dan biasa disebut dengan dokumen, karena dengan formulir ini
peristiwa yang terjadi dalam organisasi dicatat atau didokumentasikan.
1.
2. Jurnal.
Jurnal
merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat,
mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data lainnya.
1.
3. Buku Besar.
Buku
besar ( general ledger ) terdiri dari
rekening-rekening yang digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah
dicatat sebelumnya dalam jurnal, rekening-rekening dalam buku besar ini
disediakan sesuai dengan unsur-unsur informasi yang akan disajikan dalam
laporan keuangan.
1.
4. Buku Pembantu.
Apabila
data keuangan yang digolongkan dalam buku besar diperlukan rinciannya lebih
lanjut, dapat dibentuk buku pembantu ( subsidiary
ledger).
Buku ini terdiri dari rekening-rekening pembantu yang merinci data keuangan
yang tercantum dalam rekening tertentu dalam buku besar.
1.
5. Laporan.
Laporan
merupakan hasil akhir proses akuntansi yang biasanya disebut dengan
laporan keuangan, dapat berupa neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan
laba yang ditahan dan lainnya.
Untuk
menyusun sistem akuntansi dalam suatu organisasi, ada beberapa
faktor yang perlu dipertimbangkan, menurut Indra Bastian dan Gatot Soepriyanto
(2003:12) faktor-faktor tersebut antara lain:
1.
Sistem
akuntansi yang disusun harus memenuhi prinsip cepat yaitu bahwa sistem
akuntansi harus mampu menyediakan informasi yang diperlukan dengan tepat
waktu dan dapat memenuhi kebutuhan dan dengan kualitas yang sesuai.
2.
Sistem
akuntansi yang disusun harus memenuhi prinsip aman, yang berarti sistem
akuntansi harus dapat membantu menjaga keamanan harta milik organisasi. Untuk
dapat menjaga keamanan harta milik organisasi, maka sistem akuntansi
harus disusun dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip pengawasan internal
3.
Sistem
akuntansi yang disusun harus memenuhi prinsip murah, yang berarti bahwa biaya
untuk menyelenggarakan sistem akuntansi harus dapat ditekan sehingga relatif
tidak mahal, dengan kata lain, dipertimbangkan cost dan benefit dalam menghasilkan
suatu informasi.
Ketiga
faktor diatas harus dipertimbangkan bersama-sama pada waktu menyusun sistem
akuntansi dalam suatu organisasi sehingga tidak sampai terjadi adanya salah
satu faktor yang ditinggalkan.
Kesimpulannya
penyusunan sistem akuntansi juga perlu mempertimbangkan bahwa kebutuhan
akan informasi dalam suatu entitas akan berkembang sesuai dengan perkembangan
kebutuhan informasi pihak-pihak yang berkepentingan baik pihak eksternal maupun
internal, disamping itu kemajuan tehnologi, terutama alat untuk memproses
data dapat mengakibatkan sistem akuntansi yang ada sekarang sudah tidak
efisien lagi sehingga perlu adanya peninjauan ulang terhadap sistem akuntansi
yang saat ini berlaku
Dari
pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi adalah
bagian dari organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, memproses,
menganalisis dan mengkomunikasikan data-data keuangan guna menghasilkan
informasi bagi pihak luar maupun dalam perusahaan sebagai dasar dalam
perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan. Jadi penekanannya pada
informasi-informasi yang dihasilkan untuk digunakan dalam proses pengambilan
keputusan.
Tujuan Sistem Informasi Akuntansi
Menurut
Feriyanto (2002:6) tujuan akhir kegiatan akuntansi adalah menerbitkan laporan
keuangan, laporan keuangan tersbut merupakan sumber informasi bagi berbagai
pihak yang digunakan untuk berbagai pengambilan keputusan. Informasi yang
dihasilkan tidak hanya berupa laporan keuangan untuk pihak-pihak ekstern,
tetapi juga menghasilkan informasi bagi pihak intern untuk keperluan dukungan
perencanaan dana pengendalian oleh manajemen. Akuntansi akan memberikan
informasi kepada manajemen mengenai permasalahan-permasalahan yang terjadi
dalam organisasi untuk menjadi suatu bukti yang berguna dalam menentukan
tindakan yang diambil. Maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi
merupakan hal yang penting bagi perusahaan, sehingga dalam melaksanakannya
diperlukan pengendalian informasi yang baik terhadap perusahaan.
Manfaat Sistem Informasi Akuntansi
Manfaat
yang diperoleh dari sistem informasi akuntansi antara lain (Romney &
Steinbart,2002:2).
1.
Sistem informasi akuntansi dapat digunakan untuk memproses transaksi hampir
setiap badan usaha memerlukan pencatatan secara tepat atas data-data yang
berkenaan dengan transaksi operasi sehari-hari yang akan diolah menjadi
informasi yang berguna bagi pihak yang berkepentingan.
2.
Sistem informasi akuntansi dapat membantu dalam mengambil keputusan.
3.
Sistem informasi akuntansi memberikan pengendalian yang cukup untuk menjaga
aset badan usaha termasuk data-datanya.
KOMPONEN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
·
Orang-orang
yang mengoperasikan sistem tersebut
·
Prosedur-prosedur,
baik manual maupun terototomatisasi yang dilibatkan dalam mengumpulkan,
memproses dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas organisasi
·
Data
tentang proses-proses bisnis
·
Software
yang dipakai untuk memproses data organisasi
·
Infrastruktur
teknologi informasi
FUNGSI
SIA UNTUK ORGANISASI
1.
Mengumpulkan
dan menyimpan aktivitas yang dilaksanakan disuatu organisasi, sumber daya yang
dipengaruhi oleh aktivitas-aktivitas tersebut dan para pelaku dalam aktivitas
tersebut
2.
Mangubah
data dalam menjadi informasi yang berguna bagi pihak manajemen
3.
Menyediakan
pengendalian yang memadai
AKTIVITAS
DALAM RANTAI NILAI ORGANISASI
1.
Inbound
Logistics : penerimaan, penyimpanan dan distribusi bahan-bahan masukan
2.
Operasi
: aktivitas untuk mengubah masukan menjadi barang dan jasa
3.
Outbound
Logistics : distribusi produk ke pelanggan
4.
Pemasaran
dan Penjualan
5.
Pelayanan
: Dukungan purna jual dan maintenance
AKTIVITAS
PENDUKUNG ORGANISASI
1.
Infrastruktur
Perusahaan : akuntansi, hukum, administrasi umum
2.
Sumber
Daya Manusia : perekrutan, pengontrolan, pelatihan dan kompensasi kepada pegawai
3.
Teknologi
: Peningkatan produk dan jasa (penelitian)
4.
Pembelian
RANTAI
SUPLAY
·
Bahan
Mentah Pemasok
·
Pabrik
·
Distributor
·
Pengecer
·
Konsumen
CARA
SIA MENAMBAH NILAI ORGANISASI
·
Memperbaiki
kualitas dan mengurangi biaya untuk menghasilkan produk dan jasa
·
Memperbaiki
Efisiensi
·
Memperbaiki
Pengambilan Keputusan
·
Berbagi
Pengetahuan
DATA
Data mengarah pada fakta-fakta yang kita kumpulkan, simpan dan proses dengan sistem informasi
Misal untuk penjualan, data yang perlu dikumpulkan adalah:
Data mengarah pada fakta-fakta yang kita kumpulkan, simpan dan proses dengan sistem informasi
Misal untuk penjualan, data yang perlu dikumpulkan adalah:
·
Fakta
mengenai kejadian-kejadian (tanggal penjualan, jumlah, dll)
·
Sumber
data (identitas barang dan jasa, harga per unit, dll)
·
Para
pelaku (identitas pelanggan dan penjual produk)
INFORMASI
Data yang telah diatur dan diproses untuk memberikan arti
Karakteristik informasi yang berguna:
Data yang telah diatur dan diproses untuk memberikan arti
Karakteristik informasi yang berguna:
·
Relevan
·
Andal
·
Lengkap
·
Tepat
waktu
·
Dapat
dipahami
·
Dapat
diverifikasi
PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
·
Langkah
Pengambilan Keputusan:
·
Identifikasi
Masalah
·
Pemilihan
metode pemecahan masalah
·
Mengumpulkan
data yang dibutuhkan untuk melaksanakan model keputusan tersebut
·
Mengimplementasikan
model tersebut
·
Mengevaluasi
sisi positif dari tiap alternatif yang ada
·
Melaksanakan
solusi terpilih
STRUKTUR KEPUTUSAN
·
Keputusan
Terstruktur
·
Berulang-ulang
·
Rutin
·
Mudah
dipahami
Contoh
: Memberi Kredit ke pelanggan lama
·
Sering
diotomatisasi
Keputusan Semi Terstruktur
·
Peraturan
yang tidak lengkap
·
Kebutuhan
untuk membuat penilaian dan pertimbangan subyektif
Contoh
: Menetapkan anggaran pemasaran
·
Menggunakan
DSS
·
Kaputusan
Tidak Terstruktur
·
Tidak
berulang dan rutin
·
Tidak
ada model untuk memecahakan masalah ini
·
Butuh
intuisi
STRATEGI BISNIS
1.
Strategi
Diferensiasi Produk : Penambahan beberapa fitur layanan
2.
Strategi
Biaya Rendah
POSISI STRATEGI BISNIS
1.
Posisi
strategis berdasarkan keanekaragaman: produksi atau jasa dalam industri tertentu
2.
Produksi
strategis berdasarkan kebutuhan : melayani semua kebutuhan kelompok tertentu
3.
Posisi
strategis berdasarkan akses : pengelompokan pelanggan berdasarkan geografis
atau ukuran
noorindahsari.blogspot.com/2011/11/karakteristik-sistem-informasi.html
http://dwiermayanti.wordpress.com/2009/10/13/sistem-informasi-akuntansi/
repository.usu.ac.id
0 komentar:
Posting Komentar